Strategi Promosi
strategi
promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang
konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan
penjualan diharapkan dapat tercapai.
Variabel- Variabel Strategi Promosi
Di dalam pemasaran produk terdapat
beberapa strategi promosi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan.
Kegiatan ini merupakan variabel – variabel strategi promosi yang disebut
dengan bauran promosi (promotional mix).
Menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001 :147), “bauran promosi adalah kombinasi dari alat promosi
termasuk periklanan, hubungan masyarakat, dan promosi penjualan yang digunakan
untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan”.
Menurut Kotler & Armstrong
(2002:656) variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada
lima, yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa.
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa.
b. Penjualan Personal (personal
selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales
promotion)
Insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa.
d. Hubungan masyarakat (public
relation)
Membangun
hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun
"citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan
gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct
marketing)
Komunikasi
langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh
tanggapan langsung.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa strategi promosi terdiri dari :
1. Strategi Promosi
Periklanan
2. Strategi Promosi
Penjualan
3. Strategi Promosi
Pemasaran Langsung
4. Strategi Promosi
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
5. Strategi Promosi
Penjualan Pribadi
1. Strategi Promosi
Periklanan
Pengertian periklanan menurut Lupioyadi (2001 : 108) adalah “merupakan salah satu komunikasi impersonal (impersonal
communication) yang digunakan oleh perusahaan baik barang atau jasa”.
Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 147)
menyatakan bahwa “periklanan merupakan komunikasi
bukan pribadi, satu arah mengenai sebuah produk atau organisasi yang dibayar
oleh seorang pemasar”.
Sedangkan peranan periklanan dalam
pemasaran produk atau jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap
keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang
jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen untuk membeli atau
menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan diri perusahaan satu dengan
perusahaan lain (differentiate the service) yang
mendukung positioning jasa.
Adapun fungsi utama iklan adalah :
- Informative; menginformasikan
khalayak mengenai seluk beluk produk.
- Persuading; mempengaruhi
khalayak untuk membeli.
- Reminding; menyegarkan
informasi yang telah diterima khalayak.
- Entertainment; menciptakan
suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi.
Sementara itu sifat – sifat iklan
adalah sebagai berikut :
- Public
Presentation; iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama
tentang produk yang diiklankan.
- Pervasiveness; pesan
iklan yang sama dapat diulang – ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.
- Amplified
Expressiveness; iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
- Impersonality; iklan
tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena
merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Iklan biasanya dibuat sendiri atau
bekerjasama dengan biro iklan yang ada. Kerjasama dengan biro iklan yang sudah
mapan sangat membantu terutama dalam membuat proses kreatif dan penyajian di
media elektronik untuk menentukan positioning produk kita.
Iklan yang dibuat haruslah mampu untuk menarik konsumen untuk membeli produk
yang didengarkannya melalui iklan tersebut.
Jadi, iklan yang baik adalah iklan
yang mencapai orang banyak yang dapat dan akan membeli apa yang harus dijual,
dengan biaya serendah mungkin. Iklan yang memberikan secara logis pada hal
terpenting dan iklan tersebut bukanlah iklan yang cerdik untuk kepentingan
kecerdikan.
Tujuan
periklanan adalah :
1. Iklan
yang bersifat memberikan informasi, adalah iklan yang secara panjang lebar
menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan
permintaan atas produk tersebut. Misalnya sebuah Bank Syariah yang baru berdiri
menjelaskan melalui iklan adversarial apa dan bagaimana sistem operasi dan
produk jasa yang ditawarkan Bank Syariah.
2. Iklan
yang membujuk, adalah iklan yang penting dalam situasi persaingan, dimana
sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merk
tertentu. Misalnya perusahaan Asuransi Takaful mengiklankan kelebihan –
kelebihan produknya dibanding asuransi konvensional.
3. Iklan
pengingat, iklan ini penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga
agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. Misalnya, perusahaan
penerbangan Garuda Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa kini
Garuda lebih baik meski di usianya yang sudah mapan.
4. Iklan
pemantapan, yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil
pilihan yang tepat. Misalnya lembaga pendidikan Nurul Fikri mempublikasikan
bahwa 80% siswanya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka.
Sehingga makin memantapkan pilihan para siswa SMU untuk memilih bimbingan
belajar tersebut.
Sedangkan media yang dapat
digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain melalui :
1. Surat
kabar
2. Majalah
3. Radio
4. Televisi
5. Papan
Reklame
6. Direct
Mail
2. Strategi Promosi
Penjualan
Lupiyoadi (2001 : 109) menyatakan
bahwa “promosi penjualan adalah semua
kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari
produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of
sales promotion terdiri dari brosur, information sheets,
dan lain-lain”.
Promosi penjualan bertujuan untuk
merangsang tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang
antara lain adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon,
dan potongan harga untuk konsumen.
Daya tarik pokok dari promosi
konsumen adalah hasrat untuk tawar menawar (bargain) atau
untuk mendapatkan sesuatu secara cuma – cuma. Yang erat kaitannya dengan ini
adalah berbagai tipe promosi perdagangan seperti barang – barang gratis,
upah (allowances), dan potongan – potongan khusus yang
bertujuan untuk mempengaruhi kerjasama penjualan lagi (reseller
cooperation).
Melalui promosi penjualan,
perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk
mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas
promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan
pengecer.
Secara umum tujuan dari promosi
penjualan :
1. Meningkatkan
permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir.
2. Meningkatkan
kinerja perusahaan
3. Mendukung
dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.
Sifat – sifat promosi penjualan
adalah :
a. Komunikasi;
mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan
kepada produk.
b. Insentif;
memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.
c. Undangan;
mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,
promosi penjualan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu :
a. Customer
promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan
untuk membeli.
b. Trade
promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong
pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang
dan jasa dari sponsor.
c. Sales
– force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
memotivasi armada penjual.
d. Business
promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru,
menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Secara keseluruhan teknik – teknik
promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak jangka pendek.
Malah kadang – kadang penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi
penjualan berlangsung. Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas
pelanggan terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering
dapat menurunkan citra kualitas barang atau jasa tersebut, karena pelanggan
bisa menginterpretasikan bahwa barang atau jasa tersebut kualitas rendah atau
termasuk kategori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan
menghasilkan tanggapan yang lebih cepat daripada iklan.
3. Strategi Promosi
Pemasaran Langsung
Bila penjualan personal berupaya
mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan,
promosi penjualan berupaya mendorong pembelian dan public relations membangun
dan memelihara citra perusahaan, maka pemasaran langsung memadatkan semua
kegiatan tersebut dalam jumlah penjualan langsung tanpa perantara.
Menurut Moekijat (2000 : 123), “direct selling (penjualan langsung) adalah
penjualan di mana pengusaha melampaui para pedagang besar dan menjual produknya
langsung kepada pedagang-pedagang eceran, atau dapat diartikan juga secara luas
sebagai penjualan langsung oleh produsen kepada konsumen”.
Dalam direct marketing,
komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan
agar pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui
telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini
berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana
semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan
serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana
transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar,
dimana perusahaan relatif mudah mendatangi calon pelanggan ataupun
menghubungi via telepon atau surat.
Beberapa faktor yang mendorong
pertumbuhan pemasaran langsung adalah panjangnya antrian di kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekian
lama baru dilayani, meningkatnya biaya transportasi, lalu lintas yang semakin
padat, dan sulitnya mencari tempat parkir menyebabkan orang malas berbelanja ke
toko – toko atau supermarket. Sebagai akibatnya, pemasaran langsung
semakin berkembang dan diminati konsumen. Melalui direct marketing,
konsumen juga dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam
berbelanja dan bahkan dapat berbelanja secara rahasia. Sementara itu bagi
penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara
selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan
memperoleh peluang baru yang menguntungkan.
Meskipun demikian, pemasaran
langsung juga menghadapi masalah – masalah seperti orang yang terganggu karena
penjualan agresif, timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah
satu direct marketer yang menipu pelanggannya, menganggu privacy orang
lain, dan kadang kala terjadi pula ada beberapa direct marketer yang
memanfaatkan atau mengeksploitasi pembeli impulsif atau pembeli yang kurang
mengerti teknologi.
Terdapat enam area dari direct
marketing, yaitu :
1. Direct
mail
2. Mail
order
3. Direct
response
4. Direct
selling
5. Telemarketing
6. Digital
marketing
7. Internet
Strategi
Promosi memiliki
definisi perencanaan aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan
permintaan dari para konsumen untuk meningkatkan volume dan omset penjualan.
Pada dasarnya menurut pandangan saya strategi pemasaran dibutuhkan sekali,
terutama untuk meningkatkan omset penjualan karena kalau kita asal menjual
produk atau jasa tanpa tahu situasi pasar maka lama-kelamaan kita akan merugi.
Untuk itulah dibutuhkan perencanaan strategis dalam menjual suatu produk
ataupun jasa dengan mempromosikannya semenarik mungkin dengan tujuan yang jelas
serta tepat sasaran, dengan begitu penjualan yang dilakukkan tidak terlalu
sia-sia.
Tujuan
dari adanya strategi promosi ini adalah agar dapat memberikan rangsangan kepada
pembeli untuk membeli kembali suatu produk, meraih konsumen baru serta
memberikan perlawanan pada saingan dagang yang dihadapai. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut maka, penjual produk atau jasa bisa memberikan suatu insentif
dalam strategi pemasarannya contohnya seperti memberikan diskon, voucher
belanja, penawaran-penawaran yang sesuai pasar, dan penyediaan hadiah bagi
pembelian tertentu dan lain-lain. Oleh karena itu dalam penyusunan strategi
promosi penjualan diperlukan data akurat mengenai konsumen sehingga, nantinya
tidak ada usaha yang terbuang sia-sia.
Sumber :
http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/strategi-promosi.html
Sumber :
http://blogger-viens.blogspot.com/2013/01/strategi-promosi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar